Beginilah Cara Menghitung Self Assessment TKDN!
Sudahkah Anda tahu cara menghitung self assessment TKDN? Karena pemerintah sedang mengoptimalkan TKDN, terutama terkait proyek strategis yang didanai oleh negara, tentu Anda perlu mengupayakannya juga.
Ketika ingin mengurus TKDN, memang perlu melakukan self assessment terlebih dahulu. Sehingga dapat melakukan perbaikan sebelum mengajukan Tingkat Komponen Dalam Negeri ke lembaga verifikasi independen.
Menghitung TKDN juga tidak harus dilakukan secara mandiri oleh perusahaan. Boleh juga menggunakan jasa konsultan supaya hasil perhitungannya jauh lebih akurat.
Cara Menghitung Self Assessment TKDN
Tatkala membeli suatu produk atau mungkin sedang mengamati produk milik kompetitor, pernahkah Anda melihat adanya keterangan standar TKDN? Istilah ini juga tidak jarang tertera pada produk elektronik.
TKDN ialah bentuk pendek dari Tingkat Komponen Dalam Negeri. Istilah ini menunjukkan besaran komponen dalam negeri yang ada di suatu barang, jasa atau gabungan keduanya.
Lihat Juga —-> TKDN : Pengertian, Persyaratan & Cara Mendapatkannya
Tingkat Komponen Dalam Negeri ini diperhitungkan melalui upaya mempertimbangkan harga. Caranya ialah memperbandingkan harga barang jadi melalui pengurangan atas harga komponen luar negeri terkait harga barang jadi.
Harga barang jadi bisa diartikan sebagai biaya produksi yang dibutuhkan terkait upaya menghasilkan barang. Biaya produksi ini memuat beragam hal.
Biaya produksi misalnya saja biaya bahan atau material langsung, biaya pekerja langsung dan biaya tidak langsung pabrik (factory overhead).
Di sisi lain, biaya produksi ini tidak memperhitungkan keuntungan, biaya tidak langsung perusahaan (company over head) maupun pajak keluaran.
Cara menghitung self assessment TKDN menggunakan rumus atau formula khusus yang telah tercantum dalam Permenperin 16 Tahun 2011. Mari menyimak ilustrasinya berikut.
Setelah mengetahui formulasi perhitungan TKDN, apakah Anda akan langsung bisa menerapkannya? Jika masih kesulitan, itu bukan berarti mengalami masalah besar. Apabila ingin melakukan self assessment secara akurat boleh menggunakan jasa konsultan.
Terkadang, perusahaan mencoba menerapkan cara menghitung self assessment TKDN secara mandiri. Lantas, terjadi perbedaan antara nilai self assessment perusahaan dengan versi verifikator. Kemudian, pihak perusahaan merasa kurang puas dengan nilainya.
Konsultan akan berperan dalam membantu memastikan nilai TKDN akurat. Konsultan akan berperan mencegah kesenjangan besar antara nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri versi perusahaan dan versi verifikator.
Komponen yang diperhitungkan dalam TKDN
Di masa sekarang, sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri termasuk penting untuk perusahaan. Mengingat hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menaikkan daya saing dan produktivitas di tanah air.
Perusahaan perlu mengajukan TKDN dengan melakukan self assessment terlebih dahulu. Tatkala menerapkan cara menghitung self assessment TKDN, ada sejumlah komponen yang perlu diperhitungkan. Simak sejumlah komponennya di bawah ini.
1. Komponen Dalam Negeri Terkait Barang
Komponen dalam negeri yang berkaitan dengan barang ialah pemakaian bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan. Hal ini memuat unsur manufaktur, fabrikasi dan perakitan.
Termasuk juga penyelesaian akhir pekerjaan yang asalnya maupun pelaksanaannya di dalam negeri. Jadi, bukan diselesaikan di negara lain atau luar negeri.
2. Komponen Dalam Negeri Terkait Jasa
Ketika ingin menerapkan cara menghitung self assessment TKDN, perlu tahu dahulu komponen yang berkaitan dengan jasa. Yakni pemakaian jasa hingga penyerahan akhir yang mana mengandalkan tenaga kerja termasuk tenaga ahli.
Kemudian juga mengandalkan alat kerja termasuk juga perangkat lunak. Bahkan juga mengandalkan sarana pendukung yang asalnya maupun pelaksanaannya di dalam negeri.
3. Komponen Dalam Negeri untuk Gabungan Barang dan Jasa
Selain berkaitan dengan barang atau jasa, Tingkat Komponen Dalam Negeri juga untuk gabungan keduanya. Komponen gabungan ini ialah pemakaian bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan mirip pada TKDN barang.
Termasuk juga memuat unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan hingga penyelesaian akhir pekerjaan. Termasuk juga pemakaian jasa yang mengandalkan tenaga kerja, alat kerja, sarana hingga penyerahan akhir.
Tenaga kerjanya termasuk juga tenaga ahli. Kemudian alat kerjanya juga termasuk perangkat lunak. Ada juga penyerahan akhir yang asalnya maupun pelaksanaannya di dalam negeri.
Mengapa Perusahaan Perlu Menghitung Self Assessment TKDN?
Kebanyakan perusahaan di tanah air masih mengandalkan aktivitas impor barang yang diperlukan oleh pabrik. Biasanya impor dilakukan untuk mendukung proses produksi di pabrik.
Oleh karenanya, pemerintah berusaha mendorong peningkatan pemakaian produk dalam negeri. Ketika berkaitan dengan aktivitas impor, pemerintah menerapkan peraturan berupa Tingkat Kandungan Dalam Negeri.
Perusahaan bisa menerapkan cara menghitung self assessment TKDN lantas mengajukan sertifikat melalui lembaga verifikasi independen yang telah mendapat penunjukan dari pemerintah. Lembaga tersebut akan melakukan inspeksi dan pengujian.
Tidak ketinggalan, perusahaan juga perlu menyiapkan beberapa persyaratan sebelum mengajukan TKDN ke lembaga verifikasi independen. Yakni akta pendirian perusahaan, tanda daftar perusahaan, laporan hasil produksi 12 bulan paling akhir dan lain-lain.
Tatkala perusahaan telah mengantongi sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri, maka pemerintah akan menghadirkan perizinan impor sehingga mampu mendukung proses produksi pabrik di tanah air.
Melalui penerapan cara menghitung self assessment TKDN dan pengajuan sertifikatnya, pemerintah berupaya mampu menghadirkan keseimbangan bagi perusahaan dalam menjalankan proses produksi di tanah air.
Perusahaan tetap akan mampu melangsungkan proses produksi. Akan tetapi, perlu menyediakan porsi yang proporsional untuk hasil produksi di tanah air. Jadi, para produsen di tanah air akan turut berkembang.
Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri dianggap wajib untuk sejumlah aktivitas produksi. Jadi, setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dengan skala nasional atau internasional, perlu mengikutinya.
Pemerintah juga telah membuat beragam peraturan untuk menegaskan pentingnya Tingkat Komponen Dalam Negeri. Terutama untuk lembaga pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Keuntungan Sertifikasi TKDN bagi Industri dan Pemerintah
Ketika perusahaan menerapkan cara menghitung self assessment TKDN, bukan hanya memberikan manfaat bagi industri. Namun juga menghadirkan manfaat bagi pemerintah.
1. Produk Lebih Terserap
Keuntungan dari TKDN ialah membantu produk perusahaan untuk lebih banyak terserap melalui pengadaan barang dan jasa pemerintah. Jika produknya belum bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri, tentu akan jauh lebih sulit untuk terserap.
Pemerintah lebih menekankan pengadaan barang dan jasa dengan produk yang sudah mengantongi sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri. Jadi, akan lebih baik bagi perusahaan untuk segera mengajukan sertifikat tersebut.
2. Menghemat Devisa Negara
Ketika perusahaan menerapkan cara menghitung self assessment TKDN, akan turut membantu pemerintah untuk menghemat devisa negara. Sebab, membantu mengurangi ketergantungan atas produk impor.
Suatu negara tentu akan lebih mengutamakan ekspor daripada impor. Oleh karenanya, perusahaan juga perlu mendukung pemerintah dalam menekan angka impor.
3. Mendorong Perkembangan Industri
Terakhir, ketika perusahaan mengajukan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri, akan membantu mendorong perkembangan industri. Upaya ini akan membantu memelihara keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Jadi, jangan menganggap TKDN sebagai hal rumit yang mengganggu perkembangan bisnis. Hal ini justru membantu mengembangkan bisnis bahkan juga membantu menghemat devisa negara.
Jadi, itu dia pembahasan mengenai pentingnya TKDN termasuk cara menghitungnya. Bukan hanya untuk mengikuti peraturan pemerintah, penerapan cara menghitung self assessment TKDN juga memberikan nilai lebih bagi perusahaan.